Manfaat Ramuan Tanaman Obat "Bunga Pukul Delapan"

Bunga Pukul Delapan
(Turnera ulmifolia L.)

Sinonim :
T, subulata J.E.Smith.

Familia :
Turneraceae

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Tanaman Obat Tradisional ini Rasanya pahit, pedas, sifatnya hangat. Bunga pukul delapan berkhasiat tonik dan melancarkan aliran darah. Rematik sendi disertai bengkak, bengkak akibat memar Cuci akar segar bunga pukul delapan, lalu potongpotong seperlunya. Rebus dengan tiga gelas air sampai airnya tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring, lalu minum sehari dua kali, masing-masing setengah gelas.

Pemanfaatan :
  • BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun dan akarnya.

  • INDIKASI 
    • Daun dan akar digunakan untuk mengatasi: gangguan pencernaan, seperti perut kembung, tidak nafsu makan, rematik sendi yang disertai bengkak, o bengkak karena memar, danlemah setelah sembuh dari sakit berat.
  • CARA PEMAKAIAN 
    • Untuk obat yang diminum, rebus daun atau akar segarnya (15 g). Setelah dingin, saring dan minum airnya. 
    • Untuk obat luar, tumbuk daun segar secukupnya, tambahkan kapur sirih (secukupnya), lalu aduk rata. Tempelkan pada bisul atau bagian tubuh yang bengkak dan memar, lalu balut.
Catatan
Bunga pukul delapan satu marga dengan damiana (Turnera diffusa), herbal yang berkhasiat mengatasi pembengkakan prostat (hipertrofi prostat) clan gangguan disfungsi ereksi.

Komposisi :
Daun dan batang mengandung saponin dan polifenol. Daunnya juga mengandung flavonoid.

Resep Ramuan Tanaman Obat "Bunga Pagoda"

Bunga Pagoda
(Clerodendrum japonicum [Thunb.] Sweet)

Sinonim :
C. kaempferi (Jacq.) Sleb., C. paniculatum L., Volkameria japonica Thunb.

Familia :
Verbenaceae.

PENYAKIT YANG DAPAT DIOBATI:
  • SIFAT DAN KHASIAT 
    • Akar, rasanya pahit, sifatnya dingin. Akar bunga pagoda berkhasiat antiradang, peluruh kencing (diuretik), menghilangkan bengkak, dan menghancurkan darah beku. 
    • Daun, rasanya manis, asam, agak kelat, sifatnya netral. Daun berkhasiat sebagai antiradang dan mengeluarkan nanah. 
    • Bunga, rasanya manis, sifatnya hangat, berkhasiat sedatif, dan menghentikan perdarahan (hemostatis).
PEMANFAATAN :
  • BAGIAN YANG DIGUNAKAN 
    • Bagian yang digunakan adalah akar, bunga, dan daun. Untuk penyimpanan, akar harus dikeringkan. 
  • INDIKASI 
    • Akar, digunakan untuk pengobatan: sakit pinggang (lumbago), nyeri pada rematik, tuberkulosis paru (TB paru) yang disertai batuk darah, wasir berdarah (hemoroid), berak darah (disentri), susah tidur (insomnia), dan bengkak (memar) akibat terbentur benda keras.
    • Bunga, digunakan untuk pengobatan: penambah darah pada penderita anemia, keputihan, wasir berdarah, dan susah tidur (insomnia).

CARA PEMAKAIAN
  • Untuk obat yang diminum, rebus 30-90 g akar atau bunga. Selain , itu, akar juga dapat dijadikan serbuk, lalu diseduh dan diminum.
  • Untuk pemakaian luar, giling daun segar sampai halus, lalu bubuhkan pada bisul, koreng, dan memar. Selain itu, daun segar dapat diperas dan air perasannya dioleskan pada luka berdarah.

CONTOH PEMAKAIAN
  • Untuk pengobatan Wasir berdarah 
    • Masak 60 g akar atau bunga pagoda dengan usus sapi. Setelah dingin, kuahnya diminum dan usus sapinya dapat dimakan.
  • Untuk mengatasi Susah tidur 
    • Keringkan bunga atau akar pagoda secukupnya, lalu giling untuk dijadikan serbuk. 
    • Ambil satu sendok teh serbuk tadi, lalu masukkan ke dalam satu seloki arak manis. 
    • Aduk rata, lalu minum sekaligus pada malam hari menjelang tidur.
  • Untuk mengobati Bisul, koreng 
    • Cuci daun bunga pagoda segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit madu sambil diaduk merata. Bubuhkan ramuan tersebut pada tempat yang sakit, lalu balut. Ganti ramuan ini tiga kali sehari.

Ramuan Tradisional Bunga Matahari

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Hipertensi, Sakit kepala, Sakit gigi, nyeri menstruasi, reumatik; Nyeri lambung, radang payudara, Sulit melahirkan, Disentri, Campak; Infeksi saluran kencing, Bronkhitis, Batuk, Keputihan, Malaria;


BAGIAN YANG DIPAKAI :
  • Seluruh tanaman. 
  • Untuk penyimpanan : dikeringkan.
KEGUNAAN:
  • Bunga: 
    • Untuk pengobatan Tekanan darah tinggi, mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, pusing, sakit gigi, nyeri menstruasi (dysmenorrhoe), nyeri lambung (gastric pain), radang payudara (mastitis), rheumatik (arthritis), sulit melahirkan.
  • Biji. 
    • Untuk meningkatkan nafsu makan, lesu, disenteri berdarah, merangsang pengeluaran rash (kemerahan) pada campak, sakit kepala.
  • Akar
    • Untuk pengobatan Infeksi saluran kencing, radang saluran nafas (bronchitis), batuk rejan (pertussis), keputihan (leucorrhoe).
  • Daun
    • Untuk pengobatan Malaria.
  • Sumsum dari batang dan dasar bunga (reseptaculum):
    • Untuk pengobatan Kanker lambung, kanker esophagus dan malignant mole. Juga untuk nyeri lambung, buang air kemih sukar dan nyeri (dysuria), nyeri buang air kemih pada batu saluran kencing, air kemih berdarah (hematuria) dan ari kemih berlemak (chyluria).

PEMAKAIAN:
  • Bunga: 30 - 90 gr.
  • Dasar bunga (Receptaculum): 30 - 90 gr.
  • Sumsum dari batang: 15 - 30 gr. rebus.
  • Akar : 15 - 30 gr.

PEMAKAIAN LUAR: Terbakar, tersiram air panas, rheumatik.

CARA PEMAKAIAN:

Bagian Bunga (Flower head) :
  • Untuk Pengobatan Sakit kepala.
    • 25 - 30 gr bunga dari tanaman Bunga Matahari
    • 1 butir telur ayam (Tidak dipecahkan) 
    • Rebus bunga dan telur dengan 3 gelas air, sehingga menjadi 1/2 gelas. Diminum sesudah makan, 2 x sehari.
  • Untuk pengobatan Radang payudara (Mastitis):
    • Kepala bunga (tanpa biji), dipotong halus-halus, kemudian dijemur.
    • Setelah kering digongseng/sangrai sampai hangus,
    • Kemudian digiling menjadi serbuk/tepung.
    • Setiap kali minum 10-15 gr, dicampur arak putih + gula + air hangat. 
    • 3 kali sehari, minum pertama kali harus keluar keringat. (Tidur pakai selimut).
  • Untuk pengobatan Rheumatik:
    • Kepala bunga digodok sampai menjadi kanji, 
    • Ditempelkan ke tempat yang sakit.
  • Untuk pengobatan Disentri
    • 30 gr biji bunga matahari diseduh, 
    • Kemudian ditim selama 1 jam. 
    • Setelah diangkat, ditambahkan gula batu secukupnya, dan di minum.
Bagian Akar :
  • Untuk mengatasi Kesulitan buang air besar dan kecil:
    • 15 - 30 gr akar bunga matahari segar direbus sampai mendidih, 
    • Lalu diminum.
  • Untuk pengobatan Infeksi saluran kencing:
    • 30 gr akar segar bunga matahari direbus. 
    • (jangan lama-lama, sewaktu baru mendidih, diangkat), lalau diminum.

CATATAN :
  • Sumsum dari batang dan dasar bunga berisi hemicellulose, yang menghambat sarcoma 180 dan ehrlich ascitic carcinoma pada tikus. Ekstrak dari sumsum dapat menghancurkan nitrosamine dan dapat untuk pencegahan dan pengobatan tumor saluran cerna (Tractus digestivus).
  • PERHATIAN : Wanita hamil dilarang minum rebusan bunga !

Tanaman Obat Bunga Matahari, Obat Hipertensi dan Radang Payudara

Bunga Matahari
(Helianthus annuus Linn.)

Sinonim :


Familia :
Compositae

Nama Lokal :
bungngong matahuroi, bungka matahari, purbanegara; Bunga panca matoari, bunga teleng matoari, Sungeng; kembang sarengenge, kembhang mataare, bungga ledomata; kembang sangenge, kembhang tampong are; Xiang ri kui (China).;

Deskripsi Tanaman :
Tanaman Obat Bunga Matahari umurnya pendek, kurang dari setahun, tegak, berbulu, tinggi 1 - 3 m, Ditanam pada halaman dan taman-taman yang cukup mendapat sinar matahari, sebagai tanaman hias. Termasuk tanaman berbatang basah, daun tunggal berbentuk jantung, bunga besar/bunga cawan, dengan mahkota berbentuk pita disepanjang tepi cawan, berwarna kuning, dan di tengahnya terdapat bunga-bunga yang kecil berbentuk tabung, warnanya coklat.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Hipertensi, Sakit kepala, Sakit gigi, nyeri menstruasi, reumatik; Nyeri lambung, radang payudara, Sulit melahirkan, Disentri, Campak; Infeksi saluran kencing, Bronkhitis, Batuk, Keputihan, Malaria;

Pemanfaatan :
Baca selengkapnya tentang Resep Ramuan Tradisional Bunga Matahari

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa lembut, netral. Bunga: Menurunkan tekanan darah, mengurangi rasa nyeri (analgetik). Biji : Anti dysentery, merangsang pengeluaran cairan tubuh (hormon, enzym, dll.), merangsang pengeluaran campak (measles). Daun: Anti radang, mengurangi rasa nyeri, anti malaria. Akar: Anti radang, peluruh air seni, pereda batuk, menghilangkan nyeri. Sumsum dari batang dan dasar bunga: Merangsang energi vital, menenangkan liver, merangsang pengeluaran air kemih, menghilangkan rasa nyeri pada waktu buang air kemih. KANDUNGAN KIMIA: Bunga : Quercimeritrin, helianthoside A,B,C , oleanolic acid, echinocystic acid. Biji : Beta-sitosterol, prostaglandin E, chlorogenic acid, quinic acid, phytin, 3,4-benzopyrene. Dalam 100 g minyak biji bunga matahari: Lemak total: 100, lemak jenuh: 9,8: lemak tidak jenuh: Oleat 11.7 dan linoleat 72.9, cholesterol: -.

Resep Ramuan Tradisional Bandotan

Pemanfaatan Tanaman Obat Tradisional Bandotan


BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Bagian yang digunakan untuk obat adalah herba (bagian di atas tanah) dan akar. Herba yang digunakan berupa herba segar atau yang telah dikeringkan.

INDIKASI:
  • Herba bandotan berkhasiat untuk pengobatan: demam,malaria, sakit tenggorok, radang paru (pneumonia), radang telinga tengah (otitis media), perdarahan, seperti perdarahan rahim, luka berdarah, dan mimisan, diare, disentri, mulas (kolik), muntah, perut kembung, keseleo, pegal linu, mencegah kehamilan, badan lelah sehabis bekerja berat, produksi air seni sedikit, tumor rahim, dan perawatan rambut.
  • Akar berkhasiat untuk mengatasi :demam.

CARA PEMAKAIAN :
  • Untuk obat yang diminum, rebus 15 - 30 g herba kering atau 30-60 g herba segar. Cara lain tumbuk herba segar, lalu peras dan air perasannya diminum.
  • Untuk pemakaian luar, tumbuk herba segar sampai halus. Selanjutnya, campurkan minyak sayur sedikit dan aduk sampai rata, lalu bubuhkan pada luka yang masih baru, bisul, eksim, dan penyakit kulit lainnya (seperti kusta/lepra). 
  • Cara lain, giling herba kering menjadi serbuk, lalu tiupkan ke kerongkongan penderita yang sakit tenggorokan. 
  • Selain itu, daun segar dapat diseduh dan air seduhannya dapat digunakan untuk membilas mata, sakit perut, dan mencuci luka.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT:
  • Untuk obat Sakit telinga tengah akibat radang
    • Cuci herba bandotan segar secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. 
    • Hasilnya, peras dan saring. Gunakan air perasan yang terkumpul untuk obat tetes telinga. 
    • Gunakan Sehari 4 kali, setiap kali pengobatan sebanyak 2 tetes.
  • Untuk pengobatan Luka berdarah, bisul, eksim
    • Cuci herba bandotan segar secukupnya sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. 
    • Turapkan ramuan ke bagian tubuh yang sakit, lalu balut dengan perban. 
    • Dalam sehari, ganti balutan 3-4 kali. Lakukan pengobatan ini sampai sembuh.
  • Untuk pengobatan Bisul, borok
    • Cuci satu tumbuhan herba bandotan segar sampai bersih. 
    • Tambahkan sekepal nasi basi dan seujung sendok teh garam, lalu giling sampai halus. 
    • Turapkan ke tempat yang sakit, lalu balut dengan perban.
  • Untuk obat Rematik( istilah kedokteran : reumatik), bengkak karena keseleo
    • Sediakan satu genggam daun dan batang muda tumbuhan bandotan segar, satu kepal nasi basi, dan 1/2 sendok teh garam. 
    • Selanjutnya, cuci daun dan batang muda sampai bersih, lalu tumbuk bersama nasi dan garam.
    • Setelah menjadi adonan seperti bubur kental, turapkan ramuan ke bagian sendi yang bengkak sambil dibalut. 
    • Biarkan selama 1-2 jam, lalu balutan dilepaskan. Lakukan perawatan seperti ini 2-3 kali sehari.
  • Untuk mengatasi Perdarahan rahim, sariawan, bisul, bengkak karena memar
    • Rebus 10-15 g herba bandotan dalam dua gelas air bersih sampai tersisa menjadi satu gelas.
    • Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus. 
    • Lakukan 2-3 kali sehari.
  • Untuk mengobati Tumor rahim 
    • Rebus 30-60 gr herba bandotan kering segar atau 15-30 gr herba kering dalam tiga gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. 
    • Selain direbus, herba segar dapat juga ditumbuk. 
    • Air rebusan atau air perasannya diminum satu gelas sehari.
  • Untuk mengobati Sakit tenggorokan 
    • Cara 1 : Cuci 30-60 g daun bandotan segar sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Selanjutnya, peras dan saring. Tambahkan larutan gula batu ke dalam air perasan secukupnya dan aduk sampai rata. Minum ramuan dan lakukan tiga kali sehari.
    • Cara 2 : Cuci daun bandotan secukupnya, lalu jemur sampai kering. Selanjutnya, giling sampai menjadi serbuk. Tiupkan serbuk ke dalam tenggorokan penderita.
  • Untuk mengobati Malaria, influenza 
    • Rebus 15-30 g herba bandotan kering dalam dua gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas.
    • Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. 
    • Lakukan dua kali sehari.
  • Untuk mengatasi Perut kembung, mulas, muntah 
    • Cuci satu buah tumbuhan bandotan ukuran sedang sampai bersih, lalu potong-potong seperlunya. 
    • Rebus dalam tiga gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. 
    • Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. 
    • Lakukan pengobatan ini 2-3 kali sehari sampai sembuh.
  • Untuk Perawatan rambut 
    • Cuci, daun dan batang bandotan segar sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. 
    • Oleskan hasil tumbukan ke seluruh kulit kepala dan rambut. 
    • Tutup kepala dengan sepotong kain. Biarkan selama 2-3 jam. Selanjutnya, bilas rambut dengan air bersih.

Bandotan, Tanaman Obat untuk Malaria dan Tumor Rahim

Bandotan
(Ageratum conyzoides L.)


Sinonim :
A. ciliare Lour. (non Linn), A. cordifolium Roxb.

Familia :
Compositae (asteraceae).

Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Sumatera: bandotan, daun tombak, siangit, tombak jantan, siangik kahwa, rumput tahi ayam. Jawa: babadotan, b. leutik, babandotan, b. beureum, b. hejo, jukut bau, ki bau, bandotan, berokan, wedusan, dus wedusan, dus bedusan, tempuyak. Sulawesi: dawet, lawet, rukut manooe, rukut weru, sopi. NAMA ASING : Sheng hong ji (C), bulak manok (Tag.), ajganda, sahadevi (IP), billy goat weed, white weed, bastard agrimony (I), celestine, eupatoire bleue. NAMA SIMPLISIA: Agerati Herba (herba bandotan), Agerati Radix (akar bandotan).

Deskripsi Tanaman Obat:
Tanaman Obat Tradisional Bandotan ini tergolong ke dalam tumbuhan terna semusim, tumbuh tegak atau bagian bawahnya berbaring, tingginya sekitar 30-90 cm, dan bercabang. Batang bulat berambut panjang, jika menyentuh tanah akan mengeluarkan akar. Daun bertangkai, letaknya saling berhadapan dan bersilang (compositae), helaian daun bulat telur dengan pangkal membulat dan ujung runcing, tepi bergerigi, panjang 1-10 cm, lebar 0,5-6 cm, kedua permukaan daun berambut panjang dengan kelenjar yang terletak di permukaan bawah daun, warnanya hijau. Bunga majemuk berkumpul 3 atau lebih, berbentuk malai rata yang keluar dari ujung tangkai, warnanya putih. Panjang bonggol bunga 6-8 mm, dengan tangkai yang berambut. Buahnya berwarna hitam dan bentuknya kecil. Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya Bandotan dapat diperbanyak dengan biji. Bandotan berasal dari Amerika tropis. Di Indonesia, bandotan merupakan tumbuhan liar dan lebih dikenal sebagai tumbuhan pengganggu (gulma) di kebun dan di ladang. Tumbuhan ini, dapat ditemukan juga di pekarangan rumah, tepi jalan, tanggul, dan sekitar saluran air pada ketinggian 1-2.100 m di atas permukaan laut (dpl). Jika daunnya telah layu dan membusuk, tumbuhan ini akan mengeluarkan bau tidak enak.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Herba ini rasanya sedikit pahit, pedas, dan sifatnya netral. Bandotan berkhasiat stimulan, tonik, pereda demam (antipiretik), antitoksik, menghilangkan pembengkakan, menghentikan perdarahan (hemostatis), peluruh haid (emenagog), peluruh kencing (diuretik), dan pelumuh kentut (kaiminatit). Daun bandotan dapat digunakan pula sebagai insektisida nabati. Selain Ageratum conyzoide.s L., terdapat bandotan varietas lain yang mempunyai khasiat yang sama, yaitu Ageratum haoustonianum Mill. Ekstrak daun bandotan (5% dan 10%) dapat memperpanjang siklus birahi dan memperlambat perkembangan folikel mencit betina (virgin dan non virgin). Namun, tidak berefek pada uterus, vagina, dan liver. Setelah masa pemulihan, siklus birahi dan perkembangan folikel kembali normal. Tidak ada perbedaan efek antara mencit virgin dan non virgin selama perlakuan (Yuni Ahda, JF FMIPA UNAND, - 1993). Ekstrak daun bandotan dalam minyak kelapa dosis 20% tidak memberikan efek penyembuhan luka. Namun, pada dosis 40% dan 80% dapat menyembuhkan luka secara nyata sesuai dengan peningkatan dosis. Bahkan, efek penyembuhan luka pada dosis 80% tidak berbeda nyata dengan yodium povidon 10% (Eliza Magdalena, JF FMIPA UI, 1993).

Pemanfaatan :
Baca selengkapnya tentang Resep Ramuan Tanaman Obat Tradisional Bandotan

Komposisi :
Herba bandotan mengandung asam amino, organacid, pectic substance, minyak asiri kumarin, ageratochromene, friedelin, ß-sitosterol, stigmasterol, tanin, sulfur, dan potassium chlorida. Akar bandotan mengandung minyak asiri, alkaloid, dan kumarin

Tanaman Obat Asam Jawa, Obat Asma dan Batuk

Asam Jawa
(Tamarindus indica, Linn.)

Sinonim : ---

Familia :
Leguminosae

Nama Lokal :
Tamarind (Inggris), Tamarinier (Perancis),; Asam Jawa (Indonesia), Celangi, Tangkal asem (Sunda); Asem (Jawa);

Deskripsi Tanaman :
Asam jawa (tamarindus indica) merupakan sebuah kultivar daerah tropis dan termasuk tumbuhan berbuah polong. Batang pohonnya yang cukup keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya rindang. Batang pohonnya yang cukup keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya rindang. Daun asam jawa bertangkai panjang, sekitar 17 cm dan bersirip genap. Bunganya berwarna kuning kemerah-merahan dan buah polongnya berwarna coklat dengan rasa khas asam. Di dalam buah polong selain terdapat kulit yang membungkus daging buah, juga terdapat biji berjumlah 2 - 5 yang berbentuk pipih dengan warna coklat agak kehitaman.

Penyakit Yang Dapat Diobati.
Tanaman Obat Tradisional Asam Jawa dapat mengobati : Asma, Batuk, Demam, Sakit panas, Reumatik, Sakit perut, morbili; Alergi/biduren, Sariawan, Luka baru, Luka borok, Eksim, Bisul; Bengkak disengat lipan/lebah, Gigitan ular bisa, Rambut rontok.

Pemanfaatan :
Baca Resep Ramuan Tanaman Obat Tradisional Asam Jawa

Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Buah polong asam jawa mengandung senyawa kimia antara lain asam appel, asam sitrat, asam anggur, asam tartrat, asam suksinat, pectin dan gula invert. Buah asam jawa yang masak di pohon diantaranya mengandung nilai kalori sebesar 239 kal per 100 gram, protein 2,8 gram per 100 gram, lemak 0,6 gram per 100 gram, hidrat arang 62,5 gram per 100 gram, kalsium 74 miligram per 100 gram, fosfor 113 miligram per 100 gram, zat besi 0,6 miligram per 100 gram, vitamin A 30 SI per 100 gram, vitamin B1 0,34 miligram per 100 gram, vitamin C 2 miligram per 100 gram. Kulit bijinya mengandung phlobatannnin dan bijinya mengandung albuminoid serta pati.

Ramuan Tanaman Obat Tradisional Apel

Penyakit Yang Dapat Diobati :
  • Kencing manis (diabetes mellitus).
  • Diare.
Resep Ramuan
  • Diabetes Mellitus: Buah Apel 1 biji berukuran sedang dibelah menjadi 4 bagian dan direbus dengan air 3-4 gelas sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas. Diminum pagi-sore, dan dilakukan secara rutin.
  • Diare: Selama sakit konsumsi buah apel yang belum begitu masak. Dimakan biasa

Tanaman Obat Tradisional Apel, Obat Diabetes

Apel
(Pyrus malus, Linn)


Sinonim :
= Malus sylvestris, Mill

Familia :
Rosaceae


Nama Lokal :
Apel (Indonesia, Malang), Apple (Inggris), Appel (Perancis);

Deskripsi Tanaman :
Apel (Pyrus malus) dapat hidup subur di daerah yang mempunyai temperatur udara dingin. Tumbuhan ini di Eropa dibudidayakan terutama di daerah subtropis bagian Utara. Sedang apel lokal di Indonesia yang terkenal berasal dari daerah Malang, Jawa Timur. Atau juga berasal dari daerah Gunung Pangrango, Jawa Barat. Di Indonesia, apel dapat tumbuh dan berkembang dengan baik apabila dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian sekitar 1200 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan apel dikatagorikan sebagai salah satu anggota keluarga mawar-mawaran dan mempunyai tinggi batang pohon dapat mencapai 7-10 meter. Daun apel sangat mirip dengan daun tumbuhan bunga mawar. Berbentuk bulat telur dan dihiasi gerigi-gerigi kecil pada tepiannya. Pada usia produktif, apel biasanya akan berbunga pada sekitar bulan Juli. Buah apel yang berukuran macam-macam tersebut sebenarnya merupakan bunga yang membesar atau mengembang sehingga menjadi buah yang padat dan berisi.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Kencing manis (diabetes mellitus), Diare;

Pemanfaatan :


Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Buah apel (Pyrus malus) selain mempunyai kandungan senyawa pektin juga mengandung zat gizi, antara lain (per 100 gram) : - Kalori 58 kalori - Hidrat arang 14,9 gram - Lemak 0,4 gram - Protein 0,3 gram - Kalsium 6 mg - Fosfor 10 mg - Besi 0,3 mg - Vitamin A 90 SI - Vitamin B1 0,04 mg - Vitamin C 5 mg - dan Air 84 %

Resep Ramuan Tanaman Obat Tradisional Daun Sendok

BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Herba, biji, akar. Biji dikumpulkan setelah masak lalu digongseng atau digongseng dengan air asin.

INDIKASI:
Herba berkhasiat mengatasi:
  • Gangguan pada saluran kencing seperti infeksi saluran kencing, kencing berlemak, kencing berdarah, bengkak karena penyakit ginjal (nefrotik edema), kencing sedikit karena panas dalam;
  • Batu empedu, batu ginjal;
  • Radang prostat (prostatitis);
  • Influenza, demam, batuk rejan (pertusis);
  • Radang saluran napas (bronkitis);
  • Diare, disentri, nyeri lambung;
  • Radang mata merah (konjungtivitis), menerangkan penglihatan yang kabur;
  • Kencing manis (Diabetes Melitus);
  • Hepatitis akut disertai kuning (hepatitis ikterik akut);
  • Cacingan, gigitan serangga; dan
  • Perdarahan seperti mimisan, batuk darah.
Akar berkhasiat untuk mengatasi :
  • Keputihan (leukore) dan
  • Nyeri otot.
Biji berkhasiat untuk mengatasi :
  • Gangguan pencernaan pada anak (dispepsia); 
  • Perangsang birahi (afrodisiak), beser mani (spermatorea);
  • Kencing sakit (disuria), sukar kencing, rasa penuh di perut bagian bawah;
  • Diare, disentri, 
  • Cacingan;
  • Penglihatan kabur;
  • Mata merah, bengkak dan terasa sakit akibat panas pada organ hati;
  • Batuk disertai banyak dahak;
  • Beri-beri, darah tinggi (hipertensi);
  • Sakit kuning (jaundice), dan rematik gout.
CARA PEMAKAIAN :
Herba kering sebanyak 10 - 15 g atau yang segar sebanyak 15 30 g direbus, lalu diminum airnya. Bisa juga herba segar ditumbuk lalu diperas dan saring untuk diminum. Untuk pemakaian bijinya, siapkan 10 - 15 g biji daun sendok, lalu direbus dan diminum airnya. Untuk pemakaian luar, herba segar dipipis lalu dibubuhkan pada luka berdarah, tersiram air panas atau bisul, lalu dibalut. Pemakaian juga bisa dengan cara direbus, lalu airnya untuk kumur-kumur pada dang gusi dan sakit tenggorok. Bisa juga digunakan dengan cara digiling halus, lalu dibuat salep untuk mengatasi bisul, abses, dan koreng.

RESEP  :
  • Melancarkan kencing
    • Herba daun sendok segar sebanyak 6 ons dicuci, tambahkan gula batu secukupnya. Bahan tersebut direbus dengan 3 liter air, sampai air rebusannya tersisa separo. Minum seperti air teh habiskan dalam sehari,
Atau dengan resep.
    • Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk sampai lumat Peras dan saring sampai airnya terkumpul 1/2 gelas. Tambahkan madu 1 sendok makan, lalu diminum sekaligus.
  • Kencing berdarah
    • Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Peras dan saring sampai airnya terkumpul 1 gelas. Minum sebelum makan
  • Disentri, Panas
    • Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk halus. Peras dan saring sampai terkumpul 1 gelas. Tambahkan madu 2 sendok makan sambil diaduk merata. Air perasan,tersebut lalu ditim sebentar. Minum sekaligus selagi hangat.
  • Disentri basiler, diare
    • Herba daun sendok segar sebanyak 30 g setelah dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air sampai air rebusannya tersisa 1 gelas;
    • Setelah dingin disaring, airnya diminum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
  • Mimisan :
    • Daun sendok segar sebanyak 15 g dicuci lalu dipipis. Seduh dengan secangkir air panas. Setelah dingin diperas dan disaring, lalu diminum sekaligus.
  • Batuk sesak, batuk darah
    • Herba daun sendok segar sebanyak 60 g dicuci lalu tambahkan air bersih sampai terendam dan 30 g gula batu. Ditim sampai mendidih selama 15 menit. Minum selagi hangat.

Tanaman Obat Tradisional Daun Sendok pengobat batu Ginjal

Daun Sendok
(Plantago mayor L.)

Sinonim :
= P.asiatica, Linn. = P.crenata, Blanco. = P.depressa, Willd. = P.erosa, Wall. = P.exaltata, Horn. = P.hasskarlii Decne. = P.incisa, Hassk. = P.loureiri, Roem. et Schult. = P.media, Blanco.

Familia :
Planfaginaccae

Nama Lokal :
Ki urat, ceuli, c. uncal (Sunda), meloh kiloh, otot-ototan,; Sangkabuah, sangkabuah, sangkuah, sembung otot,; suri pandak (Jawa). daun urat. daun urat-urat, daun sendok,; Ekor angin, kuping menjangan (Sumatera). ; Torongoat (Minahasa). ; Che qian cao (China), ma de, xa tien (Vietnam),; Weegbree (Belanda), plantain, greater plantain, ; Broadleaf plantain, rat's tail plantain, waybread,; White man's foot (Inggris).;

Deskripsi Tanaman :
Daun sendok merupakan gulma di perkebunan teh dan karet, atau tumbuh liar di hutan, ladang, dan halaman berumput yang agak lembap,kadang ditanam dalam pot sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan ini berasal dari daratan Asia dan Eropa, dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 3.300 m dpl. Tumbuhan obat ini tersebar luas di dunia dan telah dikenal sejak dahulu kala serta merupakan salah satu dari 9 turnbuhan obat yang dianggap sakral di Anglo Saxon. Terna menahun, tumbuh tegak, tinggi 15 - 20 cm. Daun tunggal, bertangkai panjang, tersusun dalam roset akar. Bentuk daun bundar telur sampai lanset melebar, tepi rata atau bergerigi kasar tidak teratur, permukaan licin atau sedikit berambut, pertulangan melengkung, panjang 5 - 10 cm, lebar 4 - 9 cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuk tersusun dalam bulir yang panjangnya sekitar 30 cm, kecil-kecil, warna putih. Buah lonjong atau bulat telur, berisi 2 - 4 biji berwarna hitam dan keriput. Daun muda bisa dimasak sebagai sayuran Perbanyakan dengan biji.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Penyakit yang dapat diobati oleh tanaman obat tradasional Daun Sendok (Plantago mayor L.) antara lain : Infeksi saluran kencing, kencing berlemak, kencing berdarah,; Bengkak karena penyakit ginjal (nefrotik edema), batu empedu,; Batu ginjal, radang prostat (prostatitis), kencing sedikit, demam, ; Influenza, batuk rejan (pertusis), radang saluran napas (Bronkhitis) ; diare, disentri, nyeri lambung, radang mata merah (konjungtivitis),; Kencing manis (diabetes melitus), cacingan, gigitan serangga,; Hepatitis akut disertai kuning (hepatitis ikterik akut), mimisan,; Gangguan pencernaan pada anak (dispepsia), cacingan,; Perangsang birahi (afrodisiak), beser mani (spermatorea),; Kencing sakit (disuria), sukar kencing, penglihatan kabur,; Batuk darah, keputihan (leukore), nyeri otot, mata merah,; Batuk berdahak, beri-beri, darah tinggi (hipertensi), rematik gout,; Sakit kuning (jaundice).;

Pemanfaatan :
  • Klik Link dibawah ini untuk melihat 
Resep Ramuan Tanaman Obat Tradisional Daun Sendok

Komposisi :
  • SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Herba ini bersifat manis dan dingin. dan menghilangkan haus. Biji bersifat manis, dingin, masuk meridian ginjal, hati, usus halus dan paru. 
  • KANDUNGAN KIMIA : Herba ini mengandung plantagin, aukubin, asam ursolik, Beta-si- tosterol, n-hentriakontan, dan plantagluside yang terdiri dari methyl D-galakturonat, D-galaktosa, L-arabinosa dan L-rhammosa. Juga rnengandung tanin, kalium dan vitamin (B1, C, A). Kalium bersifat peluruh kencing dan melarutkan endapan garam kalsium yang terdapat dalam ginjal dan kandung kencing. Zat aktif aukubin selain berkhasiat melindungi hati terhadap pengaruh zat beracun yang dapat rnerusak sel-sel hati (hepatoprotektor), juga berkhasiat antiseptik. Biji (che qian zi) daun sendok mengandung asam planterolik, plantasan (dengan komposisi xylose, arabinose, asam galacturonat dan rharnnose), protein, musilago, aucubin, asam suksinat, adenin, cholin, katalpol, syringin, asam lemak (palmitat, stearat, arakidat, oleat, linolenat dan lenoleat), serta flavanone glycoside. Sedangkan bagian akar mengandung naphazolin. Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian 1. Fraksi etil asetat (asam) daun sendok dengan dosis 2 glkg bb yang diberikan secara oral pada tikus putih jantan yang telah diinduksi dengan asetosal 200 mglkg bb, ternyata mempunyai aktivitas antiuicer. Penapisan fitokimia fraksi etil asetat asam menunjukkan adanya golongan triterpenoid dan monoterpenoid (Sariati, Jurusan Farinasi FMIPA UNPAD, 1993). 2. Infus daun sendok 10% dan 20% terhadap kelarutan Ca dan Mg dari batu ginjal secara in vitro, mernpunyai efek melarutkan kalsium dan magnesium dari batu ginjal secara bermakna dibandingkan air suling (Ismedsyah, Jurusan Farmasi FMIPA USU, 199 1). 3. Ekstrak daun sendok pada konsentrasi 1 - 3 g/wi menunjukkan daya antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Shigella sonnei (Meriana Sugiarto, Fak. Farmasi Univ. Katolik Widya Mandala, .1992).

 
Design by Premium Blogger Themes